Danau Pelangi, Bendungan Pandan Dure-Lombok |
Ingin rasanya menolak perintah itu. Tapi Aku harus bilang apa.
“Curang side, tiang engak mau ganti pakaian,
“Mengapa?
“Segerah ganti pakaian leq dalem mobil, sementara kamu ada di dekatku,
“Ooo,,haha,haha,aaa, besok ya kalau kita udah nikah,”jawab Mahfudz sambil tertawa lepas.
Cetusan spontan itu membuatku terdiam. Sementara itu, Firmanto Mahfudz yang mendengar kehawatiranku untuk ganti pakaian didepannya mulai terlihat menengok kiri-kanan dan akhirnya berhenti kembali di dekat toko pakaian.“Okke, sekarang ganti pakaiannya, Tiang juga mau pergi ganti nih, cepatan ya, jangan sampai kepergok,” saran Firmanto Mahfudz yang sekejap membuatku ingat rumah karena dipergoki Ibu ketika pelukan dengan Ayah sebagai alasan utama malu pulang.(Bersambung)