“Genk,,,siapkan motor, kamu diam disana!!!
Kita geret anak ini. Barehte bareng-bareng,”…………….” leq gawah
benes, hahaha, tawa mereka semakin membuatku hilang kendali.
Danau Cokelat Pandan Dure, Lombok |
Apalagi mendengar kalimat yang berarti ingin memperkosa
ramai-ramai. Temannya yang tadi jatuh
kena dorongan pertama, berdiri dan langsung menerjang, membuat tepisan langsung
pukul yang di ajarkan Mata Pisau sangat berguna disaat itu.
Tangannya yang hendak memukul berhasil tertangkap, Tanpa pikir
panjang, kutarik keras tangan nakjis itu dan memutarnya kembali sambil
mendorong sampai jatuh kearah gerombolan tengik mereka. Melihat temannya jatuh
untuk yang ke dua kali. Mereka terlihat semakin geram.
Aku sudah siap menahan serangan walau jumlah yang kuhadapi
tak sebanding dengan fisik yang juga terganjal berbagai gejolak. Mereka yang
berjumlah 8 orang dengan 4 motor, tak sedikitpun membuatku gentar.
Karena berharap juga sebelum kepungan mereka menguras tenaga,
pengunjung Danau Cokelat datang menolong. Tapi teriakan minta tolong hanya ada
dalam hati dan harapan itu hanya kepada yang Kuasa. Itulah prinsip Mata Pisau.
(bersambung)