Kami sampai di Masjid Agung al-Mujahidin Selong. Masjid milik
Pemerintah Daerah di Kabupaten Lombok Timur. Masjid yang berdiri megah sebagai
symbol religius daerah yang terkenal dengan Gumi Selaparang.
Lombok, Lombok, Lombok, Lombok, Lombok, Lombok, Lombok, Lombok
Lombok, Lombok, Lombok, Lombok, Lombok, Lombok, Lombok, Lombok
Karena sudah merasa dekat dengan Mahfudz yang biasa ku
panggil Firman dan Anto, kini Aku mencoba lebih memanjakan diri, sekaligus agar
Dia tidak merasa rugi menemaniku hari ini.
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
“Nto, boleh Aku panggil kak Mahfuz g’?, pintaku ketika baru
turun dari mobilnya usai parkir di pelataran luas Masjid itu. Walau usiaku
lebih tua darinya, Aku menghilangkan canggung untuk memanggilnya kakak, tapi
syukur Mahfuz belum tau itu.
“Hehehe, panggilan ini yang kutunggu,”jawabnya sambil
membunyikan alarm mobilnya yang langsung terkunci.
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
“Kak Mahfuz jadi Imam Tyang ya malam ini, karena semua sudah
selesai Shalat Berjamaah, ujarku sama Anto.
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
“Apa,,,? Apa kamu bisa khusyuk?. Shalat Magribkan kita baca
besar suara ayat-ayatnya, lagian banyak orang masih disini,” tepis Mahfuz
terlihat khawatir.
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
“Hehe, ya dah, kalau gitu Aku pergi duluan ke tempat whuduq
ya, malu di lihat Jamaah lain,” ujarku rada manja dan langsung meningalkan Anto
yang kemudian Dia masuk ke ruang whuduq laki-laki.
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
Dalam whuduq, sendiri dan sampai bersujud menyerahkan diri
kepada yang maha mengendalikan kehidupan. Banyak asa permisi melintas dalam
benakku. Wajah seorang Ibu dalam tanda Tanya. Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, LombokWajah seorang Ayah yang terasa
misterius. Gambaran masa depan yang sebentar lagi melepaskan seragam masa
paling Indah. Namun semuanya terasa damai dan sejuk, karena harapan hanya
kepada yang satu. Allah SWT.
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
Lombokepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Kepo, Lombok
Kalimat-kalimat pujangga terbersit menghiasi lubuk hati ini.
Seorang Anak yang baru menyadari betapa gundahnya merindukan sosok seorang Ibu
sejati bak teman-teman lain yang sebaya denganku. (Bersambung)